MASIH PERIHAL, BAPAK.


" bapakmu tidak meninggal di kampung halamannya, bapakmu meninggal di atas kapal, persis ia hendak pulang ke seberang "

itu adalah kalimat terakhir yang aku dengar tentang bapak.
langsung diucapkan oleh ninik, 
tempat bapak menetap di sumatera dahulu.
yang akhir-akhir ini aku memang sering mengunjunginya.

sempat ia bilang
masih menyimpan potret bapak.
setelah ku minta,
katanya sudah hilang tidak tahu kemana.


entah kalimat apalagi yang harus aku dengar sebelum benar-benar menemui bapak.

" bapakmu sudah mati? 
benarkah? 
bapakmu di kubur di mana? 
apakah ia benar-benar sudah pulang ke kampung asalnya? 
kau masih ingat wajahnya? 
sebelum mati, kau sempat bertemu dengannya, tidak? 
sekarang kau hidup dengan siapa?
adikmu siapa yang mengurus? "

mulut-mulut sialan!

mereka-mereka itu,
tidak seharusnya begitu,
berlagak bertanya seolah peduli sungguhan.

aku tahu, 
mereka hanya penasaran seberapa berat derita yang kami tahan.
kerlingan mata itu membuatku amat jengkel.
aku ingat sekali, 
tatapan mengejek dan geli.

benar-benar manusia sialan.

oleh: mona anarki

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MERAYAKAN YANG PALING TIDAK INGIN DIRAYAKAN

TEMARAM

RENTANG