Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

SARAU

Gambar
dan perempuan itu memilih luruh. layu sudah menjadi satu-satunya jalan. biarlah begini,  jauh dari yang maha tinggi. biarlah, menguning jua sekujur badan. ranting kering pun tak lagi sempat menopang. yang tersisa hanya,  tubuh kecil yang dipaksa renta dengan segera. dan perempuan itu jatuh dengan lantang. dahan-dahan lain seperti enggan melebarkan tangan. "biar saja ia pergi dengan seharusnya. bersama sesalnya sendiri. menjemput takdirnya sendiri." perempuan itu, daun yang layu lagi gering, dan rumput adalah tempatnya, lalu tanah akan membuatnya binasa. kepergiannya diiring nestapa. dan cinta? sudah jauh hari hilang entah kemana. oleh: monaanarki

JUDULNYA BELAKANGAN

Gambar
aduh, kau berisik sekali. kau sudah terlalu sering bertanya mengapa aku mencintaimu. dan aku juga sudah berkali-kali menjelaskan. aku mencintaimu adalah sebab karena aku mencintai NKRI kita ini. dan kau tak lain adalah seorang laki-laki pribumi, bukan?  benar sekali, kau adalah bagian dari satu-kesatuan yang aku cintai. yaaahh meskipun aku mencintaimu dengan agak ultra. hari ini, dengan mengendap ragu dibalik tembok tua rumah ibumu, aku membawa potongan surat ini, memang sengaja surat ini kukirimkan diwaktu lengang kepadamu, sebab aku berharap tak ada seorang pun yang bisa diam-diam mengekori perasaanku, terhadapmu. tapi sebenarnya, surat ini ingin kusampaikan padamu tepat dipenghujung tahun nanti,  dengan alasan agar lebih meriah bersama teriak dan tarian kembang api . tapi aku tak terlalu mahir dalam menunda-nunda rasa. dan bukankah perasaan tak ada sangkut pautnya dengan waktu? karena jika ia memang sungguh-sungguh, kini atau nanti itu sama saja. amit-amit nanti...

SESAL

Gambar
jiwa yang kerdil, tlah luruh. meringkuk tak tahu malu. hampir menjadi lentera, namun sayang yang tersisa,  hanya setumpuk berkas noda. siapalah ia kini, hilang arah kehilangan diri, bagai hidup tak ber-tuhan. padahal ia sadar, tuhan semesta-lah yang paling besar. pikiran yang bodoh, yang tak bisa keluar, dari perangkap picik, dimanakah simpul kelakar? jauh sudah lenyap, tak lagi mampu selamat, punggungku tlah habis tercakar, cacatlah sudah tempat terbaik kau bersandar, untuk; ibuku yang selalu malang, adikku yang kian besar, maaf bila aku hanya, berani teriak dalam mulut bungkam. tapi ya tuhan, apakah aib yang lebih besar, dari diri yang tak punya apa-apa? yang cinta dan kasih saja sudah lupa ku pelihara. oleh: mona anarki

SANGAT MENCINTAIMU

Gambar
aku tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang manusia begitu mengasihi manusia yang lainnya. ia adalah tempat dari segala pelarian.  tentang rasa gelisah, perjalanan, pembelajaran, kesalahan, cinta, cita-cita, makanan ter-enak, hingga bagaimana cara membuat warna rambut bisa hitam lebih lama (dia benci uban hehe) ya, kami mendiskusikan semuanya. ia juga menjadi benteng yang amat kokoh. padahal aku tahu, hampir setiap malam ia menangis. melakukan apa saja, apapun yang ia bisa. padahal aku juga tahu, hatinya seringkali remuk. ada yang bilang "jika ia benar-benar pergi, bagaimana denganmu?" entahlah, aku belum sempat memikirkannya. yang pasti, dengan sisa waktu yang aku punya, aku ingin membuat memori dengannya sebanyak mungkin. agar siapapun yang nanti lebih dulu pergi,  bisa menjadikan ini sebagai kenangan yang abadi. ibuk, aku mencintaimu. sangat- sangat mencintaimu. oleh: mona anarki